Kamis, 11 November 2010

kebangkitan Dragbike

Bergairah, begitulah kondisi kejuaraan drag bike Tanah Air di tahun Macan ini. Penonton dan pembalap berlimpah membuat penyelenggara semangat pasang jadwal tanding. Beberapa bahkan berniat membuat terobosan.

MENDEKAT KE KONSUMEN

Sebut saja dulu Helmy Sungkar. Berbekal event di Kemayoran, Jakpus akhir Januari lalu, promotor dari Trendypromo Mandira ini langsung ambil sikap responsif. Dari mempertimbangkan membuat event lanjutan, kini mantap menyebut tanggal. “Seri terdekat nanti 11 April di parkir barat PRJ,” ujarnya.

Sementara itu, Okzygen yang pertama kali gelar event Oktober 2009, tahun ini membuat tujuh seri. Sang bos, Krishna Utama, mengakui adanya geliat ini. “Ya, keliatan ada kebangkitan baru. Pesertanya bisa sampai 500-an. Saya sekarang lagi promosi di matik, ternyata disambut oleh industriawan. Sponsor juga menggeliat, seperti ban, helm dan rokok,” paparnya.

Apa yang disebut Krishna memang mewakili fakta yang ada. U Mild yang semangat di road race pun akhirnya banting setir ke drag bike. Konon, arena ini dianggap lebih memiliki consumer engagement alias keterlibatan langsung konsumen terhadap produk. Makanya, U Mild bakal melanjutkan program U Mild U Biker Festrack dengan adu trek cepat trek lurus sebagai menu lomba baru. 

Tahun ini U Mild akan menggelar empat kali lomba di berbagai kota. Periode penyelenggaraannya antara Mei hingga Agustus, namun tiap eventnya berdiri sendiri, bukan berupa rangkaian seri.

Lantaran masih menunggu kepastian, Ahmad Nasyiruddin, brand manager U Mild belum menyebut nama-nama kota dimaksud. “Untuk lebih mendekatkan diri dengan target market, nantinya ada audiens yang kita ajak menjadi drag biker untuk mencoba sensasinya. Kita sediakan motornya terus kita latih, pesertanya berusia di atas 18 tahun,” papar Nasyiruddin.

Dalam kesempatan terpisah, Lola Moenek, general manager PT Sarana Sirkuitindo Utama, pengelola sirkuit Sentul juga menyatakan niatnya menggelar drag bike kembali. Untuk tahun ini direncanakan sebanyak tiga seri. “Kalau ada sponsor, kita akan bikin terobosan,” ungkap Lola.

Wow, terobosan apa nih? Menurutnya, jika selama ini hari Sabtu digunakan untuk kualifikasi dan tes, lalu Minggunya balapan, maka pihaknya akan memberi kesempatan ujicoba (test and tune) pada hari Jumat. “Test and tune sangat disukai para peserta,” ujarnya mantap.

Bukan itu saja, jika sponsor masuk, maka akan ada dua timing dan RC (racing committee). Yaitu untuk drag race (mobil) 402 meter dan motor 201 meter. Jika memungkinkan, seusai drag race, peserta motor bisa ngetrek di kelas 402 meter. Boleh dicoba nih!

Aroma kebangkitan juga muncul di Yogyakarta, meski di tempat ini drag bike rutin digelar. “Selain kejurnas, event drag bike banyak diselenggarakan di sini. Tahun ini bisa dibilang booming promotor yang menggelar drag bike,” aku Najib M. Saleh, owner Venture Motor Sport, promotor drag bike asal Yogyakarta.

Nah, dengan maraknya event ini, adakah pe-er yang harus dibenahi para penyelenggara? Najib sendiri mengkhawatirkan merosotnya animo terhadap road race. “Mungkin perlu dibuat aturan, jika membuat 5 kali drag, promotor wajib bikin 1-2 event road race,” sarannya.

Sementara menurut pengamatan Krishna, selama ini belum ada regulasi yang bersifat nasional untuk kelas matik. Tiap promotor memiliki aturan sendiri-sendiri dan pembagian kelasnya juga tak seragam. Selain itu, untuk menggelar event, selain di Kemayoran dan Sentul, menurutnya belum ada trek yang memadai. “Belum ada yang mumpuni untuk mengakomodasi penonton,” ujarnya.

Adapun Helmy, mengungkapkan akan memperbaiki jumlah hadiah yang akan diberikan kepada para pemenang dibanding seri awal. Sedangkan Sentul, akan memisahkan peserta drag race dan drag bike. Peserta mobil akan terkonsentrasi di depan tribun, lalu peserta motor akan berada di belakang tower atau tikungan S besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar