Senin, 22 November 2010

Korekan Satu Hati

Coba tebak, mana besutan drag Kawasaki Ninja 150 pacuan Saiman dengan Ahmad Syafei? Susah kan! Itu karena pacuan kebut lurus 201 dan 402 meter ini dibuat sama alias serupa. Kata sang empunya sih, biar satu hati! Suit, suit...!

Mantapnya lagi nih, Saiman dan Syafei juga turun di kelas yang sama. Yaitu, kelas 150 cc tune up dan FFA. So, persaingan antara mereka juga tetap menarik buat ditonton meski bernaung di tim yang sama.2214ninja-drag-axl-2.jpg

Bicara soal mesi! Makin menarik lagi. “Kedua motor dikorek satu mekanik. yaitu Kerry Hoetama yang akrab disapa Bob,” jelas Rudi Sukirman, pemilik motor sekaligus bos Ahau Motor di Jl. Akses UI, No. 9F, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Pria yang punya nama besar di dunia kIlik mesin roda dua terutama era 2-tak ini, juga mengaplikasi modif satu hati. Nah lho, maksudnya? Iya, seting dan korekan kedua Ninja dibuat sama.

“Enggak ada beda. Itu karena karakter bawa keduanya juga sama,” ujar Kerry atawa Bob, tuner Champion Motor Sport (CMS) di Jl. Bendungan Jago, No. 2, Serdang, Jakarta Pusat. Apa kabar, Bob?

2215ninja-drag-axl-3.jpgBicara soal korekan mesin. Buat mesin 2-tak alias two stroke, lubang exhaust bisa dikatakan sebagai kuncian utama. Tinggi lubang buang ini, dibuat menjadi 28 mm.

“Dengan tinggi 28 mm, lebar dibikin jadi 40 mm,” jelas Bob Kenapa angka itu yang dipakai. Karena menurut Bob, drag bike tidak seperti road race yang kerap main gas sehingga rpm turun-naik.

Dengan porting ini, diharapkan power yang tercipta menjadi konstan. Ya, sekonstan rpm mesin kala melakukan perpindahan gigi tanpa tutup grip gas. Lanjut! Menemani porting exhaust, transfer port pun diset jadi 41,5 mm.

Gede ya? Maklum, kan untuk Ninja 150 ini, Kerry mengaplikasi karbu gambot Keihin 34 PJ. Makin mantab, semburan racing fuel diteruskan main-jet 150 dan pilot-jet 50.

Kok pakai segitu ya? Berarti, seting mesin tak terlalu kering juga gak terlalu basah. “Memang. Banyak keuntungan didapat dari setingan ini. Terutama soal perawatan mesin,” ujar Kerry.

KARAKTER MESIN2216ninja-drag-axl-4.jpg

Bicara soal karakter mesin, dua Ninja ini tergolong hemat part. Itu karena Kerry menerapkan seting mesin yang tidak terlalu basah atau kering. Begitunya, ketika gas dibejek rpm mesin dan power pun cepat mengisi.

“Kalau terlalu basah, pastinya busi cepat mati. Belum lagi bensin juga lebih boros,” kata Kerry. Nah, karena biasanya sebelum start, pebalap pasti sering geber motor agar rpm bisa stabil. Belum lagi kalau yang butuh selip kopling. Pastinya kampas juga bakal cepat aus dong. DATA MODIFIKASI
Ban depan : Comet 50/70-17
Ban belakang : HUT 60/70-17
CDI : Denso (tipe 145)
Koil : Yamaha YZ (4SS)
Ahau Motor : (021) 87710836

Sabtu, 20 November 2010

Seting Shock Depan Buat Balap

Seting Shock Depan Buat Balap

Enggak sedikit mekanik yang tambah volume oli sok depan. Tujuannya, untuk memperkeras daya redam sok. Jadi ketika motor direm sepakemnya, sok enggak langsung ambles. Tapi, cara ini kurang maksimal! Kinerja sok, masih kurang mumpuni buat rebound.
Mainkan lagi peran suling sok. Jadi, rebound yang dihasilkan lebih sempurna. Dengan modif suling, daya rebound jadi lebih lambat. Tidak langsung balik dan membuat sok mantul-mantul.
Mantapnya, mekanik yang sekarang ini menangani pacuan Honda buat balap itu berbaik hati. Doi, berani kasih tips cara modif suling itu. Menurutnya, cara ini berlaku untuk semua motor.
Lubang di suling sok standar, ditutup dulu dengan cara las. Setelah itu, dibuat lubang baru, Setelah lubang tertutup, tinggal bikin lubang baru yang diameternya sedikit lebih besar dari standar.
Jika diameter lubang standar 2 mm, dibuat jadi 3 mm. Jarak lubang juga lebih didekatkan. Kata Kampret yang gak bisa terbang itu, dari lubang suling bagian atas turun 3 cm. Sedang lubang bawah, naik 2 cm untuk bikin lubang baru.
Jangan lupa! Selain lubang harus tembus, posisi lubang baru ada di sisi berlawanan dengan lubang lama. Sebenarnya bisa juga dibuat tidak tembus. Tapi lubang dibuat menjadi 4 dengan bentuk melingkar ke atas.
Agar peran sok makin sempurna, ganjal per pakai 2 buah ring 12 sebelum menutup as sok. Adanya tekanan berlebih, semprotan jadi tidak kosong. Volume oli sendiri, cukup sekitar 60–65 mm.

Sekir Klep Pakai Odol

Sekir klep pakai odol | admin-peluangusahadanbisnis.blogspot.com

Debu atau kotoran, bisa bikin klep bocor. Biangnya tentu kotoran. Kotoran itu yang bikin permukaan klep dengan sitting klep jadi tidak rata. Kompresi alias tekanan juga power, jadi sedikit drop. Maka itu, klep butuh disekir lagi. Untuk sekir klep, beragam bahan poles bisa dipakai.
Mulai dari amril hingga cairan pemoles model pasta hingga odol untuk sikat gigi juga bisa. Tergantung dari kebutuhannya juga.
Amril yang umumnya dipakai mekanik untuk memoles klep dengan sitting agar kembali rata. Tapi, ternyata penggunaan amril ini lebih cocok untuk klep atau siting yang baru aja dibuat.
Memang. Tapi, kalau hanya sekadar sekir ulang karena terjadi rembes sedikit, lebih baik pakai model pasta seperti Autosol.
Sebab, bahan pemoles seperti amril bisa banyak memakan lapisan sitting. Lalu, kalau kondisi ini dipakai untuk sitting yang sudah lama dipakai, tentu membuat sitting itu semakin tipis.
Maka itu, banyak mekanik lebih menganjurkan untuk pakai bahan pemoles seperti Autosol yang aslinya diperuntukan sebagai bahan pengilap logam. Pakai Autosol, lapisan yang termakan tidak sebanyak amril.
Memang, memoles pakai Autosol sedikit butuh waktu lebih lama ketimbang amril. Tapi Lebih baik terbuang sedikit waktu ketimbang sitting yang jadi tipis.
Oh ya! Selain pakai bahan pemoles seperti Autosol, bisa juga pakai bahan seperti odol. Iya, odol yang pasta gigi itu. Tapi lagi-lagi, penggunaan ini lebih ditujukan untuk memoles atau sekir ulang aja ya. Tidak untuk sekir sitting dan klep baru! Jadi, mau yang mana?

Senin, 15 November 2010

Mesin KOSO DOHC Yamaha Mio Pertama di Dunia


Satu lagi Bocoran yang di dapat ketika mengunjungi pabrikan KOSO di Taiwan. Bagian Riset mesin nya KOSO sedang mengembangkan mesin Yamaha Mio dengan Cylinder head DOHC...Ini benar benar DOHC lho ....Setelah Riset selama 2 tahun akhirnya mereka sudah berhasil dan sedang melakukan test di ajang balap skutik macau....Dan ini merupakan Mesin DOHC pertama didunia yang dipasangkan ke motor matic......tidak seperti yang beredar banyak sekarang ...4 klep tapi masih 1 noken as alias SOHC. Keuntungan nya apa sih Mesin DOHC ini dibandingkan SOHC 4 Klep ??...Salah satu nya adalah mesin ini bisa Stabil di putaran Tinggi...sedangkan mesin SOHC 4 klep tidak stabil di putaran tinggi...kendala nya rocker arm dan klep nya sering pecah ...Selain itu karakter mesin DOHC lebih menguntungkan untuk dipakai pada kecepatan tinggi karena menghasilkan Horse power yang lebih besar...Contoh spesifikasi yang dipasangkan di motor mereka adalah memakai bore ukuran 63 mm dengan panjang stroke standar mio 57,9 mm ( klapasitas 180 cc ). memakai Piston Dome yang sudah di forging di bagian atas nya dengan kompresi di angka 13 : 1 mampu menghasilkan tenaga 20 dk di putaran 11.000 rpm dengan torsi maksimum 1,5 kg-m di putaran 7000 rpm. mantabs bukan....penasaran dengan mesin DOHC nya ....di tunggu saja tanggal peluncuran nya

Minggu, 14 November 2010

MIO 294cc

Mio ini menjadi yang tercepat kedua dalam ajang drag bike malam pada 6 Februari lalu di Kota Harapan Indah, Bekasi. Skubek ini berlaga di kelas FFA 350 cc. Waktu itu motor yang tercatat digeber Dany Helen ini tembus 7,914 detik di lintasan 201 meter. Sebenarnya ada apa di balik motor punya bengkel MC Racing ini.

"Sebenarnya rada kecewa juga. Sebab, harusnya bisa tembus 7,6 detik. Ya sesuai catatan waktu di Thailand," kata Miekeel Tjahjanto, bos MC Racing.5289mio-350cc-yudi-2.jpg

Memang bisa dikatakan secara ge-londongan motor ini diboyong dari Negeri Gajah Putih itu. Tapi, di satu sisi Miekeel juga bisa senang karena jadi tercepat kedua di antara motor yang kapasitasnya di atas 300 cc. Tentu jadi hal yang membanggakan juga.

Untuk dalaman mesin piston yang digunakan adalah buatan Hi Speed Thailand dengan ukuran 66 mm. Sedang stroke sekarang juga melonjak naik menjadi 86 mm. Artinya, naik 28,1 mm dibandingkan aslinya. Komponen ini juga masih dari produsen yang sama. Akibat dari itu, tentu harus dilakukan penambahan paking blok dengan ketebalan 3,5 cm.

Hal lain yang unik dari Mio ini adalah banyaknya komponen dari Yamaha Fino yang dipakai. "Untuk CDI sekarang memang zamannya punya Fino," kata pria bertubuh besar ini.

Bukan hanya sampai di situ. "Untuk roller juga lebih mumpuni pakai Fino, ukuran yang lebih besar dibanding punya Mio," tambahnya. Tentu saja karena beda ukuran itu maka harus dilengkapi juga dengan rumah roller.

Ada hal yang bisa membuat bangga. "Beltnya pakai buatan Indonesia dan sekarang semua motor drag di Thailand sudah pakai produki kita. Jadi, memang gak perlu pakai belt aneh-aneh," tegas Miekeel.

RANGKA ALUMINIUM

5290mio-350cc-yudi-3.jpgUntuk rangka, MC Racing lebih sreg pilih bahan aluminium. "Sebenarnya gue punya banyak pilihan rangka. Tapi khusus buat yang ini, pakai almu saja," kata Miekeel yang di tokonya juga tersedia rangka titanium.

Rangka ini mempunyai berat hanya 3 kg. "Tapi, sebenarnya rangka yang terlalu ringan juga sangat membutuhkan skill joki yang hebat," lanjut pria yang buka toko di Jl. Kebon Jeruk IX, No. 20C, Kota, Jakarta Barat ini.

Memang saat motor ini digeber melintas di trek lurus, sang joki sudah terlihat agak susah mengendalikannya. "Karena itu waktunya jadi di bawah time saat di Thailand," tambah Miekkel yang bongsor itu. Padahal untuk rasio sudah diperberat pakai 19 : 37 biar motor tidak liar. Selain itu pemasangan stabilizer Ohlins juga diharapkan bisa membuat motor jadi lebih stabil.

DATA MODIFIKASI


Ban depan: Mizzle 50/90-17
Ban belakang: Vee Rubber 50/90-17
Karbu : PWK 32
Knalpot : MC Racing
Sok belakang: Daytona
MC Racing : (021) 62202361

Jumat, 12 November 2010

MODIFIKASI BALAP HONDA CS1 2008 SURABAYA DOHC 184CC

Lagi seputar oprek honda CS1, dan kali ini motor CS1 yang ditujukan buat balapan drag bike.  Artikel modifikasi balap Honda CS1 ini sendiri sudah pernah dimuat di Oto Plus, bulan April 2010.  Siapa tau ada yang belum sempat baca, bisa simak artikel ini sampai tuntas :)
modifikasi-balap-honda-cs1-oprek-oto-plus
Fenomena head swap (ganti head) kian ramai. Jika sebelumnya Honda CB100 atau GL jadi korban, Hermanu dari Hku Racing Motorsport Surabaya memilih memodifikasi extrem Honda CitySport1.
”Lagi coba arah modifikasi extrem untuk drag.  Saat ini sedang riset Honda CS1 untuk kepentingan drag bike,” papar Hermanu yang tahu seluk beluk mesin Honda ini.
CS1 kilikan Hermanu ini pun sudah mengalami Head Swap. Bukan hanya itu, kapasitas mesin pun naik 47% dari kapasitas aslinya. Volume silinder CS1 asli yaitu 125cc, ”sekarang kapasitasnya 184cc, naik 59cc dari aslinya,” urai Hermanu mantan Instruktur Honda ini.  Kapasitas segitu didapat dari pengalian piston Tiger berdiameter 63,5mm dengan stroke 58,2mm.
Tentu mencoba kelas Bebek 4Tak sampai dengan 200cc tidak hanya modal volume mesin. Korekan kudu menunjang. Basis awal kepala silinder CS1 yang hanya 2 klep ditukar dengan Honda CBR150 dengan teknologi DOHC 4klep dalam satu silinder. Persilangan tersebut menghasilkan rasio kompresi 13,7 : 1.
Kemudian durasi kem pun turut dimainkan demi memenuhi permintaan isapan piston tiger. Kem masuk dibuat 260 derajad sedangkan noken as buang digerus sampai menghasilkan 265 derajad. ”untuk menjaga keamanan lift valve tidak dibuat terlalu tinggi, cukup 7mm dulu,” ungkap mekanik yang lagi riset vixion drag, serta spesialis CBR150 dan Satria fu150 ini.
Sementara ini CS1 DOHC 184cc ini masih mampu menempuh waktu 8,9 detik menggunakan time resmi di lintasan 201m. Target selanjutnya mencari waktu 8 detik bersih. ”tentu harus riset lagi, pelan tapi pasti.” tutupnya.
Data modifikasi
Piston Tiger ; rasio kompresi 13,7:1 ; klep masuk 25mm ;klep buang 21mm ; CDI Rextor monster ; timing 15 derajad samapi 37 derajad ; rpm 13000 ; karburator Mikuni TM34mm ; tuner hku racing motorspor

Kamis, 11 November 2010

kebangkitan Dragbike

Bergairah, begitulah kondisi kejuaraan drag bike Tanah Air di tahun Macan ini. Penonton dan pembalap berlimpah membuat penyelenggara semangat pasang jadwal tanding. Beberapa bahkan berniat membuat terobosan.

MENDEKAT KE KONSUMEN

Sebut saja dulu Helmy Sungkar. Berbekal event di Kemayoran, Jakpus akhir Januari lalu, promotor dari Trendypromo Mandira ini langsung ambil sikap responsif. Dari mempertimbangkan membuat event lanjutan, kini mantap menyebut tanggal. “Seri terdekat nanti 11 April di parkir barat PRJ,” ujarnya.

Sementara itu, Okzygen yang pertama kali gelar event Oktober 2009, tahun ini membuat tujuh seri. Sang bos, Krishna Utama, mengakui adanya geliat ini. “Ya, keliatan ada kebangkitan baru. Pesertanya bisa sampai 500-an. Saya sekarang lagi promosi di matik, ternyata disambut oleh industriawan. Sponsor juga menggeliat, seperti ban, helm dan rokok,” paparnya.

Apa yang disebut Krishna memang mewakili fakta yang ada. U Mild yang semangat di road race pun akhirnya banting setir ke drag bike. Konon, arena ini dianggap lebih memiliki consumer engagement alias keterlibatan langsung konsumen terhadap produk. Makanya, U Mild bakal melanjutkan program U Mild U Biker Festrack dengan adu trek cepat trek lurus sebagai menu lomba baru. 

Tahun ini U Mild akan menggelar empat kali lomba di berbagai kota. Periode penyelenggaraannya antara Mei hingga Agustus, namun tiap eventnya berdiri sendiri, bukan berupa rangkaian seri.

Lantaran masih menunggu kepastian, Ahmad Nasyiruddin, brand manager U Mild belum menyebut nama-nama kota dimaksud. “Untuk lebih mendekatkan diri dengan target market, nantinya ada audiens yang kita ajak menjadi drag biker untuk mencoba sensasinya. Kita sediakan motornya terus kita latih, pesertanya berusia di atas 18 tahun,” papar Nasyiruddin.

Dalam kesempatan terpisah, Lola Moenek, general manager PT Sarana Sirkuitindo Utama, pengelola sirkuit Sentul juga menyatakan niatnya menggelar drag bike kembali. Untuk tahun ini direncanakan sebanyak tiga seri. “Kalau ada sponsor, kita akan bikin terobosan,” ungkap Lola.

Wow, terobosan apa nih? Menurutnya, jika selama ini hari Sabtu digunakan untuk kualifikasi dan tes, lalu Minggunya balapan, maka pihaknya akan memberi kesempatan ujicoba (test and tune) pada hari Jumat. “Test and tune sangat disukai para peserta,” ujarnya mantap.

Bukan itu saja, jika sponsor masuk, maka akan ada dua timing dan RC (racing committee). Yaitu untuk drag race (mobil) 402 meter dan motor 201 meter. Jika memungkinkan, seusai drag race, peserta motor bisa ngetrek di kelas 402 meter. Boleh dicoba nih!

Aroma kebangkitan juga muncul di Yogyakarta, meski di tempat ini drag bike rutin digelar. “Selain kejurnas, event drag bike banyak diselenggarakan di sini. Tahun ini bisa dibilang booming promotor yang menggelar drag bike,” aku Najib M. Saleh, owner Venture Motor Sport, promotor drag bike asal Yogyakarta.

Nah, dengan maraknya event ini, adakah pe-er yang harus dibenahi para penyelenggara? Najib sendiri mengkhawatirkan merosotnya animo terhadap road race. “Mungkin perlu dibuat aturan, jika membuat 5 kali drag, promotor wajib bikin 1-2 event road race,” sarannya.

Sementara menurut pengamatan Krishna, selama ini belum ada regulasi yang bersifat nasional untuk kelas matik. Tiap promotor memiliki aturan sendiri-sendiri dan pembagian kelasnya juga tak seragam. Selain itu, untuk menggelar event, selain di Kemayoran dan Sentul, menurutnya belum ada trek yang memadai. “Belum ada yang mumpuni untuk mengakomodasi penonton,” ujarnya.

Adapun Helmy, mengungkapkan akan memperbaiki jumlah hadiah yang akan diberikan kepada para pemenang dibanding seri awal. Sedangkan Sentul, akan memisahkan peserta drag race dan drag bike. Peserta mobil akan terkonsentrasi di depan tribun, lalu peserta motor akan berada di belakang tower atau tikungan S besar.