Senin, 22 November 2010

Korekan Satu Hati

Coba tebak, mana besutan drag Kawasaki Ninja 150 pacuan Saiman dengan Ahmad Syafei? Susah kan! Itu karena pacuan kebut lurus 201 dan 402 meter ini dibuat sama alias serupa. Kata sang empunya sih, biar satu hati! Suit, suit...!

Mantapnya lagi nih, Saiman dan Syafei juga turun di kelas yang sama. Yaitu, kelas 150 cc tune up dan FFA. So, persaingan antara mereka juga tetap menarik buat ditonton meski bernaung di tim yang sama.2214ninja-drag-axl-2.jpg

Bicara soal mesi! Makin menarik lagi. “Kedua motor dikorek satu mekanik. yaitu Kerry Hoetama yang akrab disapa Bob,” jelas Rudi Sukirman, pemilik motor sekaligus bos Ahau Motor di Jl. Akses UI, No. 9F, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Pria yang punya nama besar di dunia kIlik mesin roda dua terutama era 2-tak ini, juga mengaplikasi modif satu hati. Nah lho, maksudnya? Iya, seting dan korekan kedua Ninja dibuat sama.

“Enggak ada beda. Itu karena karakter bawa keduanya juga sama,” ujar Kerry atawa Bob, tuner Champion Motor Sport (CMS) di Jl. Bendungan Jago, No. 2, Serdang, Jakarta Pusat. Apa kabar, Bob?

2215ninja-drag-axl-3.jpgBicara soal korekan mesin. Buat mesin 2-tak alias two stroke, lubang exhaust bisa dikatakan sebagai kuncian utama. Tinggi lubang buang ini, dibuat menjadi 28 mm.

“Dengan tinggi 28 mm, lebar dibikin jadi 40 mm,” jelas Bob Kenapa angka itu yang dipakai. Karena menurut Bob, drag bike tidak seperti road race yang kerap main gas sehingga rpm turun-naik.

Dengan porting ini, diharapkan power yang tercipta menjadi konstan. Ya, sekonstan rpm mesin kala melakukan perpindahan gigi tanpa tutup grip gas. Lanjut! Menemani porting exhaust, transfer port pun diset jadi 41,5 mm.

Gede ya? Maklum, kan untuk Ninja 150 ini, Kerry mengaplikasi karbu gambot Keihin 34 PJ. Makin mantab, semburan racing fuel diteruskan main-jet 150 dan pilot-jet 50.

Kok pakai segitu ya? Berarti, seting mesin tak terlalu kering juga gak terlalu basah. “Memang. Banyak keuntungan didapat dari setingan ini. Terutama soal perawatan mesin,” ujar Kerry.

KARAKTER MESIN2216ninja-drag-axl-4.jpg

Bicara soal karakter mesin, dua Ninja ini tergolong hemat part. Itu karena Kerry menerapkan seting mesin yang tidak terlalu basah atau kering. Begitunya, ketika gas dibejek rpm mesin dan power pun cepat mengisi.

“Kalau terlalu basah, pastinya busi cepat mati. Belum lagi bensin juga lebih boros,” kata Kerry. Nah, karena biasanya sebelum start, pebalap pasti sering geber motor agar rpm bisa stabil. Belum lagi kalau yang butuh selip kopling. Pastinya kampas juga bakal cepat aus dong. DATA MODIFIKASI
Ban depan : Comet 50/70-17
Ban belakang : HUT 60/70-17
CDI : Denso (tipe 145)
Koil : Yamaha YZ (4SS)
Ahau Motor : (021) 87710836

Sabtu, 20 November 2010

Seting Shock Depan Buat Balap

Seting Shock Depan Buat Balap

Enggak sedikit mekanik yang tambah volume oli sok depan. Tujuannya, untuk memperkeras daya redam sok. Jadi ketika motor direm sepakemnya, sok enggak langsung ambles. Tapi, cara ini kurang maksimal! Kinerja sok, masih kurang mumpuni buat rebound.
Mainkan lagi peran suling sok. Jadi, rebound yang dihasilkan lebih sempurna. Dengan modif suling, daya rebound jadi lebih lambat. Tidak langsung balik dan membuat sok mantul-mantul.
Mantapnya, mekanik yang sekarang ini menangani pacuan Honda buat balap itu berbaik hati. Doi, berani kasih tips cara modif suling itu. Menurutnya, cara ini berlaku untuk semua motor.
Lubang di suling sok standar, ditutup dulu dengan cara las. Setelah itu, dibuat lubang baru, Setelah lubang tertutup, tinggal bikin lubang baru yang diameternya sedikit lebih besar dari standar.
Jika diameter lubang standar 2 mm, dibuat jadi 3 mm. Jarak lubang juga lebih didekatkan. Kata Kampret yang gak bisa terbang itu, dari lubang suling bagian atas turun 3 cm. Sedang lubang bawah, naik 2 cm untuk bikin lubang baru.
Jangan lupa! Selain lubang harus tembus, posisi lubang baru ada di sisi berlawanan dengan lubang lama. Sebenarnya bisa juga dibuat tidak tembus. Tapi lubang dibuat menjadi 4 dengan bentuk melingkar ke atas.
Agar peran sok makin sempurna, ganjal per pakai 2 buah ring 12 sebelum menutup as sok. Adanya tekanan berlebih, semprotan jadi tidak kosong. Volume oli sendiri, cukup sekitar 60–65 mm.

Sekir Klep Pakai Odol

Sekir klep pakai odol | admin-peluangusahadanbisnis.blogspot.com

Debu atau kotoran, bisa bikin klep bocor. Biangnya tentu kotoran. Kotoran itu yang bikin permukaan klep dengan sitting klep jadi tidak rata. Kompresi alias tekanan juga power, jadi sedikit drop. Maka itu, klep butuh disekir lagi. Untuk sekir klep, beragam bahan poles bisa dipakai.
Mulai dari amril hingga cairan pemoles model pasta hingga odol untuk sikat gigi juga bisa. Tergantung dari kebutuhannya juga.
Amril yang umumnya dipakai mekanik untuk memoles klep dengan sitting agar kembali rata. Tapi, ternyata penggunaan amril ini lebih cocok untuk klep atau siting yang baru aja dibuat.
Memang. Tapi, kalau hanya sekadar sekir ulang karena terjadi rembes sedikit, lebih baik pakai model pasta seperti Autosol.
Sebab, bahan pemoles seperti amril bisa banyak memakan lapisan sitting. Lalu, kalau kondisi ini dipakai untuk sitting yang sudah lama dipakai, tentu membuat sitting itu semakin tipis.
Maka itu, banyak mekanik lebih menganjurkan untuk pakai bahan pemoles seperti Autosol yang aslinya diperuntukan sebagai bahan pengilap logam. Pakai Autosol, lapisan yang termakan tidak sebanyak amril.
Memang, memoles pakai Autosol sedikit butuh waktu lebih lama ketimbang amril. Tapi Lebih baik terbuang sedikit waktu ketimbang sitting yang jadi tipis.
Oh ya! Selain pakai bahan pemoles seperti Autosol, bisa juga pakai bahan seperti odol. Iya, odol yang pasta gigi itu. Tapi lagi-lagi, penggunaan ini lebih ditujukan untuk memoles atau sekir ulang aja ya. Tidak untuk sekir sitting dan klep baru! Jadi, mau yang mana?

Senin, 15 November 2010

Mesin KOSO DOHC Yamaha Mio Pertama di Dunia


Satu lagi Bocoran yang di dapat ketika mengunjungi pabrikan KOSO di Taiwan. Bagian Riset mesin nya KOSO sedang mengembangkan mesin Yamaha Mio dengan Cylinder head DOHC...Ini benar benar DOHC lho ....Setelah Riset selama 2 tahun akhirnya mereka sudah berhasil dan sedang melakukan test di ajang balap skutik macau....Dan ini merupakan Mesin DOHC pertama didunia yang dipasangkan ke motor matic......tidak seperti yang beredar banyak sekarang ...4 klep tapi masih 1 noken as alias SOHC. Keuntungan nya apa sih Mesin DOHC ini dibandingkan SOHC 4 Klep ??...Salah satu nya adalah mesin ini bisa Stabil di putaran Tinggi...sedangkan mesin SOHC 4 klep tidak stabil di putaran tinggi...kendala nya rocker arm dan klep nya sering pecah ...Selain itu karakter mesin DOHC lebih menguntungkan untuk dipakai pada kecepatan tinggi karena menghasilkan Horse power yang lebih besar...Contoh spesifikasi yang dipasangkan di motor mereka adalah memakai bore ukuran 63 mm dengan panjang stroke standar mio 57,9 mm ( klapasitas 180 cc ). memakai Piston Dome yang sudah di forging di bagian atas nya dengan kompresi di angka 13 : 1 mampu menghasilkan tenaga 20 dk di putaran 11.000 rpm dengan torsi maksimum 1,5 kg-m di putaran 7000 rpm. mantabs bukan....penasaran dengan mesin DOHC nya ....di tunggu saja tanggal peluncuran nya

Minggu, 14 November 2010

MIO 294cc

Mio ini menjadi yang tercepat kedua dalam ajang drag bike malam pada 6 Februari lalu di Kota Harapan Indah, Bekasi. Skubek ini berlaga di kelas FFA 350 cc. Waktu itu motor yang tercatat digeber Dany Helen ini tembus 7,914 detik di lintasan 201 meter. Sebenarnya ada apa di balik motor punya bengkel MC Racing ini.

"Sebenarnya rada kecewa juga. Sebab, harusnya bisa tembus 7,6 detik. Ya sesuai catatan waktu di Thailand," kata Miekeel Tjahjanto, bos MC Racing.5289mio-350cc-yudi-2.jpg

Memang bisa dikatakan secara ge-londongan motor ini diboyong dari Negeri Gajah Putih itu. Tapi, di satu sisi Miekeel juga bisa senang karena jadi tercepat kedua di antara motor yang kapasitasnya di atas 300 cc. Tentu jadi hal yang membanggakan juga.

Untuk dalaman mesin piston yang digunakan adalah buatan Hi Speed Thailand dengan ukuran 66 mm. Sedang stroke sekarang juga melonjak naik menjadi 86 mm. Artinya, naik 28,1 mm dibandingkan aslinya. Komponen ini juga masih dari produsen yang sama. Akibat dari itu, tentu harus dilakukan penambahan paking blok dengan ketebalan 3,5 cm.

Hal lain yang unik dari Mio ini adalah banyaknya komponen dari Yamaha Fino yang dipakai. "Untuk CDI sekarang memang zamannya punya Fino," kata pria bertubuh besar ini.

Bukan hanya sampai di situ. "Untuk roller juga lebih mumpuni pakai Fino, ukuran yang lebih besar dibanding punya Mio," tambahnya. Tentu saja karena beda ukuran itu maka harus dilengkapi juga dengan rumah roller.

Ada hal yang bisa membuat bangga. "Beltnya pakai buatan Indonesia dan sekarang semua motor drag di Thailand sudah pakai produki kita. Jadi, memang gak perlu pakai belt aneh-aneh," tegas Miekeel.

RANGKA ALUMINIUM

5290mio-350cc-yudi-3.jpgUntuk rangka, MC Racing lebih sreg pilih bahan aluminium. "Sebenarnya gue punya banyak pilihan rangka. Tapi khusus buat yang ini, pakai almu saja," kata Miekeel yang di tokonya juga tersedia rangka titanium.

Rangka ini mempunyai berat hanya 3 kg. "Tapi, sebenarnya rangka yang terlalu ringan juga sangat membutuhkan skill joki yang hebat," lanjut pria yang buka toko di Jl. Kebon Jeruk IX, No. 20C, Kota, Jakarta Barat ini.

Memang saat motor ini digeber melintas di trek lurus, sang joki sudah terlihat agak susah mengendalikannya. "Karena itu waktunya jadi di bawah time saat di Thailand," tambah Miekkel yang bongsor itu. Padahal untuk rasio sudah diperberat pakai 19 : 37 biar motor tidak liar. Selain itu pemasangan stabilizer Ohlins juga diharapkan bisa membuat motor jadi lebih stabil.

DATA MODIFIKASI


Ban depan: Mizzle 50/90-17
Ban belakang: Vee Rubber 50/90-17
Karbu : PWK 32
Knalpot : MC Racing
Sok belakang: Daytona
MC Racing : (021) 62202361

Jumat, 12 November 2010

MODIFIKASI BALAP HONDA CS1 2008 SURABAYA DOHC 184CC

Lagi seputar oprek honda CS1, dan kali ini motor CS1 yang ditujukan buat balapan drag bike.  Artikel modifikasi balap Honda CS1 ini sendiri sudah pernah dimuat di Oto Plus, bulan April 2010.  Siapa tau ada yang belum sempat baca, bisa simak artikel ini sampai tuntas :)
modifikasi-balap-honda-cs1-oprek-oto-plus
Fenomena head swap (ganti head) kian ramai. Jika sebelumnya Honda CB100 atau GL jadi korban, Hermanu dari Hku Racing Motorsport Surabaya memilih memodifikasi extrem Honda CitySport1.
”Lagi coba arah modifikasi extrem untuk drag.  Saat ini sedang riset Honda CS1 untuk kepentingan drag bike,” papar Hermanu yang tahu seluk beluk mesin Honda ini.
CS1 kilikan Hermanu ini pun sudah mengalami Head Swap. Bukan hanya itu, kapasitas mesin pun naik 47% dari kapasitas aslinya. Volume silinder CS1 asli yaitu 125cc, ”sekarang kapasitasnya 184cc, naik 59cc dari aslinya,” urai Hermanu mantan Instruktur Honda ini.  Kapasitas segitu didapat dari pengalian piston Tiger berdiameter 63,5mm dengan stroke 58,2mm.
Tentu mencoba kelas Bebek 4Tak sampai dengan 200cc tidak hanya modal volume mesin. Korekan kudu menunjang. Basis awal kepala silinder CS1 yang hanya 2 klep ditukar dengan Honda CBR150 dengan teknologi DOHC 4klep dalam satu silinder. Persilangan tersebut menghasilkan rasio kompresi 13,7 : 1.
Kemudian durasi kem pun turut dimainkan demi memenuhi permintaan isapan piston tiger. Kem masuk dibuat 260 derajad sedangkan noken as buang digerus sampai menghasilkan 265 derajad. ”untuk menjaga keamanan lift valve tidak dibuat terlalu tinggi, cukup 7mm dulu,” ungkap mekanik yang lagi riset vixion drag, serta spesialis CBR150 dan Satria fu150 ini.
Sementara ini CS1 DOHC 184cc ini masih mampu menempuh waktu 8,9 detik menggunakan time resmi di lintasan 201m. Target selanjutnya mencari waktu 8 detik bersih. ”tentu harus riset lagi, pelan tapi pasti.” tutupnya.
Data modifikasi
Piston Tiger ; rasio kompresi 13,7:1 ; klep masuk 25mm ;klep buang 21mm ; CDI Rextor monster ; timing 15 derajad samapi 37 derajad ; rpm 13000 ; karburator Mikuni TM34mm ; tuner hku racing motorspor

Kamis, 11 November 2010

kebangkitan Dragbike

Bergairah, begitulah kondisi kejuaraan drag bike Tanah Air di tahun Macan ini. Penonton dan pembalap berlimpah membuat penyelenggara semangat pasang jadwal tanding. Beberapa bahkan berniat membuat terobosan.

MENDEKAT KE KONSUMEN

Sebut saja dulu Helmy Sungkar. Berbekal event di Kemayoran, Jakpus akhir Januari lalu, promotor dari Trendypromo Mandira ini langsung ambil sikap responsif. Dari mempertimbangkan membuat event lanjutan, kini mantap menyebut tanggal. “Seri terdekat nanti 11 April di parkir barat PRJ,” ujarnya.

Sementara itu, Okzygen yang pertama kali gelar event Oktober 2009, tahun ini membuat tujuh seri. Sang bos, Krishna Utama, mengakui adanya geliat ini. “Ya, keliatan ada kebangkitan baru. Pesertanya bisa sampai 500-an. Saya sekarang lagi promosi di matik, ternyata disambut oleh industriawan. Sponsor juga menggeliat, seperti ban, helm dan rokok,” paparnya.

Apa yang disebut Krishna memang mewakili fakta yang ada. U Mild yang semangat di road race pun akhirnya banting setir ke drag bike. Konon, arena ini dianggap lebih memiliki consumer engagement alias keterlibatan langsung konsumen terhadap produk. Makanya, U Mild bakal melanjutkan program U Mild U Biker Festrack dengan adu trek cepat trek lurus sebagai menu lomba baru. 

Tahun ini U Mild akan menggelar empat kali lomba di berbagai kota. Periode penyelenggaraannya antara Mei hingga Agustus, namun tiap eventnya berdiri sendiri, bukan berupa rangkaian seri.

Lantaran masih menunggu kepastian, Ahmad Nasyiruddin, brand manager U Mild belum menyebut nama-nama kota dimaksud. “Untuk lebih mendekatkan diri dengan target market, nantinya ada audiens yang kita ajak menjadi drag biker untuk mencoba sensasinya. Kita sediakan motornya terus kita latih, pesertanya berusia di atas 18 tahun,” papar Nasyiruddin.

Dalam kesempatan terpisah, Lola Moenek, general manager PT Sarana Sirkuitindo Utama, pengelola sirkuit Sentul juga menyatakan niatnya menggelar drag bike kembali. Untuk tahun ini direncanakan sebanyak tiga seri. “Kalau ada sponsor, kita akan bikin terobosan,” ungkap Lola.

Wow, terobosan apa nih? Menurutnya, jika selama ini hari Sabtu digunakan untuk kualifikasi dan tes, lalu Minggunya balapan, maka pihaknya akan memberi kesempatan ujicoba (test and tune) pada hari Jumat. “Test and tune sangat disukai para peserta,” ujarnya mantap.

Bukan itu saja, jika sponsor masuk, maka akan ada dua timing dan RC (racing committee). Yaitu untuk drag race (mobil) 402 meter dan motor 201 meter. Jika memungkinkan, seusai drag race, peserta motor bisa ngetrek di kelas 402 meter. Boleh dicoba nih!

Aroma kebangkitan juga muncul di Yogyakarta, meski di tempat ini drag bike rutin digelar. “Selain kejurnas, event drag bike banyak diselenggarakan di sini. Tahun ini bisa dibilang booming promotor yang menggelar drag bike,” aku Najib M. Saleh, owner Venture Motor Sport, promotor drag bike asal Yogyakarta.

Nah, dengan maraknya event ini, adakah pe-er yang harus dibenahi para penyelenggara? Najib sendiri mengkhawatirkan merosotnya animo terhadap road race. “Mungkin perlu dibuat aturan, jika membuat 5 kali drag, promotor wajib bikin 1-2 event road race,” sarannya.

Sementara menurut pengamatan Krishna, selama ini belum ada regulasi yang bersifat nasional untuk kelas matik. Tiap promotor memiliki aturan sendiri-sendiri dan pembagian kelasnya juga tak seragam. Selain itu, untuk menggelar event, selain di Kemayoran dan Sentul, menurutnya belum ada trek yang memadai. “Belum ada yang mumpuni untuk mengakomodasi penonton,” ujarnya.

Adapun Helmy, mengungkapkan akan memperbaiki jumlah hadiah yang akan diberikan kepada para pemenang dibanding seri awal. Sedangkan Sentul, akan memisahkan peserta drag race dan drag bike. Peserta mobil akan terkonsentrasi di depan tribun, lalu peserta motor akan berada di belakang tower atau tikungan S besar.

Senin, 08 November 2010

KOSO CARB 34mm, Flat Slide, powerjet

diameter belakang =39mm,

diameter air filter =54mm,

JHONK!!!

KOSO race carburetor dibangungun berdasarkan spesifikasi karburator KEIHIN, dapat dilihar dari ukurannya yang sedikit lebih kecil, lapison chromium pada skep karburator, dan Terowong udara di moncong karbu dibentuk melalui Computerized system milling. Disamping sangat mudah untuk disetel dan dinikmati hasilnya, harganya tidak terkalahkan murahnya dibandingkan Karburator Racing lain yang dipajang di etalase SpeedShop manapun :p
Sebuat pilihan alternatif menarik bagi penggemar MIKUNI untuk mencoba bermain di motor hariannya. Skep karburator bentuk huruf D, Rata di depan dan melengkung dibaliknya,

Karbu murah-meriah untuk mesin KOHAR : Korek Oke Harian Ala R.A.T , cocok lah untuk mengatasi rasio kompresi yang sudah melonjak dan camshaft + Porting yang sudah semi-race, call us for Koso Carb tuned by R.A.T
Koso 34mm di Bajaj Pulsar
Koso 34mm di Bajaj Pulsar

Yang ini Keihin 34mm aseli hehehe
Yang ini Keihin 34mm aseli hehehe

Koso 34mm di Yamaha Scorpio Z
Koso 34mm di Yamaha Scorpio Z

Yang ini karbu Keihin PE28mmYang ini karbu Keihin PE28mm
085645577007 for Price

FU Tercepat

722satria-fu-dvd-1.jpgBoleh kan dibilang githu? Soale Suzuki Satria F-150 milik Irfan Manikoe ini, sudah nggak 150 cc lagi lho. Tapi, bengkak jadi 218 cc berkat bore up engine yang dilakukan. Gimana, setuju kan kalau diganti jadi Satria F-218? He..he..he... 723satria-fu-dvd-2.jpg

Nah, Irfan yang senang berpakaian formal ini, punya alasan khusus kenapa melakukan itu! “Karena gue memang hobi kecepatan. Dan, ada satu misi khusus juga sih. Ini, soal pembuktian,” aku pria tinggal di Jl. Sukasari III, Bogor, Jawa Barat.

Soal misi khusus, silakan lihat boks ‘160 km/jam Lebih’. Lanjut ya! Penasaran kan angka 218 itu dari mana? Gini cuy, Satria yang sebelumnya 150 cc ini, dijejali lagi piston 70 mm buatan Izumi.

724satria-fu-dvd-3.jpgItu artinya, ada perbesaran diameter piston 8 mm dari standarnya. Belum lagi, dari stroke atau langkah piston! Iya, karena stroke di Satria F milik Irfan ini juga ikut disentuh.

“Sekarang tidak lagi 48,8 mm, tapi dinaikan 8 mm. Totalnya jadi 56,8 mm” timpal Yoyonk, owner Lucky Motor dari 725satria-fu-dvd-5.jpgJl. Sukasari I, No. 25, Bogor. Nah, workshop inilah yang garap mesin Satria yang beken di lintasan balap jalanan sekitar Bogor.

Sekarang mari dihitung! Dengan diameter piston 70 mm dan stroke 56,8 mm, maka kapasitas mesin sekarang jadi 218,2 cc. Meski bore up yang dilakukan cukup ekstrem, modif yang diterapkan masih tergolong aman buat harian lho. Mau ikutan? Ada panduannya kok!

Nih!

COAKAN PISTON DAN KLEP

Karena mengaplikasi mesin DOHC, maka Suzuki Satria F-218 ini dilengkapi 4 klep (2 klep masuk dan 2 klep buang). Begitunya, perbesaran klep yang dilakukan jadi terbatas.

“Saat ini, klep buat Satria F ini mentok di 24 mm (in) dan 22 mm (ex),” jelas Opick, salah satu mekanik Lucky Motor. So, klep aftermarket yang sebelumnya punya diameter 28 mm dan 24 mm dipapas mengikuti batasan akhir itu.

Dengan pembesaran klep, itu artinya kubah alias dome piston ikut disentuh. Kalau nggak, bisa mentok katup alias klep dong. Akhirnya, permukaan piston dicoak sekitar 32º buat yang posisi klep isap dan 30º di klep buang.

NOKEN-AS DAN SIM CBR

Agar durasi klep lebih lama, noken-as ikut digerus. Sayangnya Opick lupa hitungannya. “Tapi yang penting, buat klep isap saya papas 1 mm dan klep buang dipapas 0,7 mm,” kata pria yang pernah tangani salah satu tim road race di Jawa Timur ini.

Trik yang dilakukan untuk mengejar tenaga di putaran atas. Tapi konsekuensinya, kerenggangan klep pun jadi lebih jauh. Nah, mengatasi masalah ini, Opick mengandalkan sim klep milik Honda CBR 150.

“Sim klep CBR lebih tebal. Mesin jadi gak berisik,” tambahnya. Nggak perlu penyesuaian potong sana-sini, sim klep tinggal dipasang. Buat klep buang, ketebalan sim 2,42 mm. Sedang klep isap, 1,80 mm.

160 KM/JAM LEBIH

Ini dia misi khususnya. Keinginan membuktikan batas kecepatan di spidometer! “Saat kontak di posisi ON, panel spidometer standar memperlihatkan angka 188. Apakah itu batas kecepatan Satria F, ternyata bukan,” kata Irfan yang sedang sibuk ambil S2 di Universitas Indonesia (UI) ini.

Nah, lho! Maksudnya, bukan gimana ya? Eit..., sabar dulu cuy! Karena 188 itu, bukan batas kecepatan Satria F berlari. Baru ketahuan kalau batasan angka spidometer di Satria F adalah 160 km/jam. “Tapi meski mentok di angka 160 km/jam, motor masih mau terus berlari sesuai putaran grip gas,” kata Irfan.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Comet 60/90-17
Ban belakang : 2,25-17
CDI : BRT Dual Band
Karburator : Keihin PE 28 mm
Main/pilot-jet : 130/48
Knalpot : Ahau Motor

Pertarungan CDI Unlimiter: CDI Rextor, CDI BRT, XP 202, CDI Cheetah

OTOMOTIFNET – Setelah sebelumnya melakukan tes optimalisasi bahan bakar dengan berbagai macam produk pengirit bahan bakar yang di rancang oleh Hendry Martin, ST. Kali ini Otonetters, komunitas member di Forum OTOMOTIFNET.COM kembali mengibarkan bendera Otoneters Indepnedent Tester dengan melakukan pengetesan CDI programmable untuk Honda Supra X125.
Sekaligus dipilih 4 merek dalam pengetesan ini yaitu BRT, Rextor, XP202 dan Cheetah Power. Syaratnya harga jual masing-masing CDI yang diiukutkan dalam komparasi ini harus tidak lebih Rp 500 ribu. Harga ini paling ideal untuk kebutuhan korek harian atau sekedar plug & play pada motor dengan spek standar.
Pengetesan CDI berlangsung cukup panjang dari akhir Februari hingga awal April ini. Panjangnya waktu disebabkan ada empat variable pengetesan yang dites secara terpisah. Yaitu, peak rpm untuk mencari siapa yang punya limiter paling tinggi. Kemudian ada tes akselerasi dengan menggunakan alat ukur Racelogic.
Dilanjutkan dengan melakukan tes konsumsi bahan bakar dan terakhir tes power dan torsi dengan dyno tes. Tujuan pengetesan ini dalam beberapa tahapan terpisah, bukan untuk mencari siapa yang terbaik diantara keempat CDI tersebut. Tapi lebih berfungsi untuk memetakan mana yang terbaik sesuai kebutuhan konsumen. Mengingat tiap CDI memiliki karakter yang berbeda satu sama lain.
Motivasi konsumen dalam memilih CDI pun berbeda-beda. Ada yang mengganti CDI sekedar karena mencari tenaga besar tapi ada juga yang hanya ingin akselerasi motornya makin ngacir atau malah ingin konsumsi bahan bakarnya semakin irit. So, mari ikuti ringkasan dari empat proses pengetesan ini.
Pengetesan ini dilakukan pada sebuah Honda Supra X125 pinjaman dari PT Astra Honda Motor (AHM) dalam kondisi benar-benar baru dan standar tanpa ubahan apapun. Juga dipilih tiga tester untuk menjalani semua rangkaian pengetesan. Dua dari member Forum OTOMOTIFNET.com (Bintang Pradipta dan Spidlova) dan satu wakil dari redaksi OTOMOTIFNET.com (Popo).
Dalam keseluruhan pengetesan ini digunakan kurva yang telah direkomendasikan oleh masing-masing produsen CDI. BRT meminta klik kurvanya disetting di posisi angka 8 yang artinya timing pengapian di atur pada 35 derajat sebelum titik mati atas. Rextor memilih kurva ditaruh di posisi angka 0. Sedang Cheetah Power menyarankan untuk menggunakan kurva pertama. Dan XP202 karena tidak memiliki pilihan kurva maka langsung colok.
Pengetesan Tahap 1 : Siapa Limiter Tertinggi?
Bertempat di bengkel Otomotif Service Station (OSS), pengukuran dilakukan dengan rpm meter merek BRT. Suhu mesin dipatok 70 derajat celcius dengan toleransi 5 derajat celcius. Masing-masing CDI dapat giliran digeber dua sampai tiga kali. Hasilnya saat di gas pada putaran mesin( rpm) paling tinggi, semua CDI ini mampu membuat mesin berteriak lebih dari 12.000 rpm. Bandingkan dengan CDI standar yang hanya bermain di angka 9.000 rpm.
CDI Standar = 9.841 rpm
CDI BRT Neo Click = 12.930 rpm
CDI Cheetah Power CP 400 = 12.700 rpm
CDI XP = 12.400 rpm
CDI REXTOR = 12.280 rpm

Pengetesan Tahap 2: Siapa Akselerasi Tercepat?

Bertempat di depan kantor OTOMOTIFNET.com pengetesan akselerasi dimulai pada jam 11 malam saat kondisi jalan sudah benar-benar lengang. Panjang lintasan sekitar 300 meter, 200 meter untuk pengetesan dan 100 untuk jarak pengereman. Panjang trek ini mirip panjang lintasan drag bike yang panjangnya 201 meter.
Kondisi mesin tetap standar tanpa ubahan apapun. Dan semua tester (Bintang pradipta, Spidlova dan Popo) punya kesempatan 2 kali running untuk tiap CDI. Hasil di bawah ini diambil catatan waktu terbaik untuk 100m dan 200m. Catatan waktu selama pengetesan ini diukur dengan alat ukur Racelogic.
CDI Standar
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100     10.0
0-200     14.7
Bintang Pradipta
0-100     11.7
0-200     16.7
Popo
0-100     09.0
0-200     14.1

CDI BRT Neo Click
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100     10.3
0-200     15.1
Bintang Pradipta
0-100     09.4
0-200     14.2
Popo
0-100     08.5
0-200     13.3

CDI Cheetah Power CP 400
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100     08.1
0-200     12.9
Bintang Pradipta
0-100     09.6
0-200     14.6
Popo
0-100     09.3
0-200     14.4

CDI XP
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100     09.5
0-200     14.4
Bintang Pradipta
0-100     09.7
0-200     14.6
Popo
0-100     09.1
0-200     14.0

CDI REXTOR
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100     10.6
0-200     15.4
Bintang Pradipta
0-100     09.6
0-200     14.5
Popo
0-100     09.2
0-200     14.1

Pengetesan Tahap 3: Sipa Konsumsi Bahan Bakar Teririt?

Pengukuran konsumsi bahan bakar dilakukan dengan menggunakan burette (gelas ukur), cara pengetesannya dengan melihat siapa yang paling cepat menghabiskan 100ml bensin. Secara sederhana dari hasilnya bisa dilihat, yang cepat habis berarti boros sedang yang lama abisnya berarti irit.
Saat pengetesan motor dalam keadaan diam dengan suhu mesin dipatok pada kurang lebih 70 derajat celcius. Dan putaran mesin dibuat statis pada 5000rpm. Pengukuran dilakukan dengan 3 stopwatch yang dipegang oleh Arseen lupin, Nanda, dan David. Didapat hasil rata-rata sebagai berikut:
CDI Standar : 1 menit 16 detik
CDI BRT Neo Click : 1 menit 25 detik (penghematan 11,84%)
CDI Cheetah Power CP 400 : 1 menit 22 detik (penghematan 7,89%)
CDI XP : 1 menit 15 detik (lebih boros 1,31%)
CDI Rextor : 1 menit 17 detik (penghematan 1,31%)

Pengetesan Tahap 4: Siapa Power Tertinggi?

Test terakhir ini dilakukan di dynamometer bermerek Dyno Dynamic milik bengkel Khatulistiwa dikawasan Jl Pramuka, Jakarta Timur. Pengetesan dyno dilakukan tanpa ubahan apapun pada motor. Bahkan settingan angin dan bensin pada karburator dibuat seragam meski gonta ganti CDI. Pengetesan dilakukan 2 kali, dengan spuyer standar dan dengan spuyer yang sudah naik satu step dari standar. Ukuran 35/75 menjadi 38/78.
CDI juga tetap menggunakan pilihan klik/kurva yang sama dengan 3 test sebelumnya. Pada pengetesan ini suhu mesin dipatok seragam pada 90 derajat celcius sebelum mesin digas. Berkat blower yang dipasang di dekat blok silinder suhu mesin selama pengetesan bisa stabil dikisaran 100-110 derajat celcius. Dan tiap CDI punya kesempatan 5 kali run. Hasil yang diperoleh cukup mencengangkan.
Sesi pertama tanpa jeting
Max Power CDI Standar : 8 dk
Max Power CDI XP : 7,8 dk
Max Power CDI Rextor : 7,9 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 7,3 dk
Max Power CDI BRT : 7,7 dk

Sesi kedua dengan jeting

Max Power CDI Standar : 7,4 dk
Max Power CDI XP : 6,1 dk
Max Power CDI Rextor : 7,5 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 6,8 dk
Max Power CDI BRT : 7,3 dk

Kompresi Tinggi


2236bolt-on-blok-istimewa.jpgModif mesin kompresi tinggi masih diminati para pecinta kecepatan. Oleh sebab itu, Chandra Sopandi spesialis rombak dapur pacu kembali menetaskan temunnya berupa paket head high comp khusus buat Jupiter-Z.

Beraninya dia mengklaim kompresi tinggi, lantaran pemilik bengkel bubut Master Tjendana itu sudah mengukur paket yang sudah diterapkan ke Jupiter hingga memiliki perbandingan kompresi 21 : 1. Wah tinggi amir, seperti mesin diesel aja.

Chandra yang buka bengkel di Jl. Pagarsih, No. 146, Bandung itu juga sudah geser sudut klep. Sudah terapkan klep lebar 26/23 mm. Bos phosforbronze dan sitting klep albronze.

Paket dibanderol Rp 1,750 juta itu juga sudah dilengkapi piston Izumi diameter 52 mm atau oversize 100 berikut ring piston. Bentuk kepala piston agak tinggi juga jenong dan sudah diseting lubang klep di kepala piston. Makanya diukur pakai buret hingga hasilnya bisa setinggi itu.

“Sengaja dibikin tinggi. Maksudnya biar user bisa atur lagi kompresi dengan cara mengatur ulang tinggi kepala piston dan lubang payung klep di piston. Kan kompresi bisa turun. Yang repot itu kalau mau naik kompresi. Harus tambah daging,” lanjut Chandra.

Karburator PE 28 di Yamaha Scorpio

Sebenarnya ulasan tentang Karburator alternatif pengganti karburator tipe Vacuum di Yamaha Scorpio sudah sering diulas dibeberapa media cetak. Namun kami coba merefresh kembali ulasan ini sebagai informasi bagi rekan-rekan yang mungkin terlewat atau yang kebetulan sedang cari informasinya.

Yamaha Scorpio dari pabrikannya memang mengadopsi karburator tipe Vacuum yang dikenal efisien. Cara kerjanya beda dengan Karbu konvensional pada umumnya. Pada Karburator tipe Vacuum, gerak naik turunnya skep dimainkan oleh karet membran yang punya bahasa kerennya yaitu DIAPRAGHM (code: 5BP-14940-00) Gbr. 1 Part no.18. Beda dengan konvensional, dimana naik turunnya skep langsung digerakan oleh tarikan kabel throttle.

carburetor-scorpio1Karburator tipe vacuum sangat mengharuskan kebersihan udara yang masuk. Sehingga tidak disarankan filter udara dilepas bila menggunakan karbu vacuum. Kebersihan filter pun perlu dijaga. Kenapa demikian? karena bila udara yang masuk membawa partikel debu. Selain akan menutup lubang-lubang main jet/pilot jet. Partikel debu itupun rentan menggores dinding skep yang terlapis lapisan teflon hitam. Selain partikel debu, akibat umur pemakaian pun dinding skep berlapis ini lama kelamaan akan tergores. Akibatnya ke-vacuum-an menjadi berkurang, sehingga naik turunnya skep tidak lagi sempurna. Dampak yang terasa adalah motor terasa "endut-endut" an disaat RPM rendah. Yang bikin "bete" disaat jalan macet, seperti naik kuda karena motor tidak berjalan mulus di RPM rendah.
Selain skep yang tergores akibat kotoran/partikel debu, umur pemakaian dan penangan yang salah saat melakukan service seringkali membuat membran Vacuum tergores dan robek. Bila robekan karet Vacuum kecil selubang jarum, masih bisa diakali dengan tetesan lem powerglue sedikit saja asal menutup lubang tsb. Tujuannya agar ke-vacuum-an tetap bisa diperoleh. Yang akan membuat kerja naik turun skep tidak terpengaruh.
Namun bila kedua part tersebut yaitu Skep yang tergores parah (hilangnya lapisan teflon hitam) dan karet vacuum yang berlubang bahkan robek. Fungsi karburator dijamin tidak lagi sempurna. Motor tidak enak untuk dibawa pada RPM rendah, bensin jadi boros sehingga tidak lagi efisien. Bila sudah demikian tidak ada pilihan lain selain LEM BIRU "lempar beli baru". Namun jangan kaget bro saat memutuskan untuk beli baru. Part yang ber nomor urut 18 dalam gambar di atas, memiliki harga jual senilai Rp.671,000 per 1 Feb 2010. Alternatif lain, mengganti karet membran dengan produk KW alias imitasinya seperti yang diulas dalam web ini juga hanya seharga 10% dari harga original. Namun hanya dapat karetnya saja tidak berikut skep-nya. Tapi tetap saja, hasilnya masih jauh dari kesempurnaan.
Bukan orang Indonesia namanya bila tidak punya solusi. Alternatif lain adalah mengganti Karburator dengan tipe lain. Ada karbu-pe28beberapa Karburator yang dijadikan alternatif pilihan. Misalkan Karburator Rx King berventuri 26, Karbu NSR SP PE28, PWK, PWL dsb. Kembali semua kepada urusan kantong, kemudahan pemasangan dan penyetingan.
Dari acuan di atas, pilihan banyak dijatuhkan kepada Karburator tipe PE 28. Namun karena sangat laris dipasaran, produk ini banyak versinya. Dari versi original masih dikisaran 2 juta lebih, versi Thailand sekitar 500-600rb atau versi cungko dibawah 500rb. Tentunya "ono harga ono rupo" kata wong jawi….. Nanti disesi lain akan kami berikan tips mencirikan mana produk asli, mana yang Thailand dan mana yang cungko.

Karbu PE 28 Thailand banyak yang menjadi pilihan. Selain harga masih relatif terjangkau, barang mudah ditemui dipasaran, dan setingnya masih cukup relatif mudah. Untuk bisa men"cangkok" sang PE 28 di intake manifol Yamaha Scorpio perlu dibuatkan karbu-pe28-di-scorpio1adaptor. Fungsinya agar mangkuk karbu tidak mentok dengan starter elektric Yamaha Scorpio. Ketebalan adaptor sekitar 1-1.5cm dengan bahan terbuat dari alumunium. Namun perlu diingat, saat membuat adaptor perlu dibuatkan untuk pemasangan o-ring seperti halnya yang terdapat pada intake manifold. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebocoran.

karbu-pe28-di-scorpio2Karbu PE 28 cukup diminati, karena sistem konvensional diakui memiliki tingkat responsifitas yang cukup tinggi dibanding model Vacuum. Paling disukai oleh para rider yang suka kecepatan. Naik turun skep dimainkan oleh tarikan kabel gas akibat buka-tutup grip throttle. Walau diakui bahwa walau pemasangan relative mudah, namun butuh setingan yang pas agar enak dipakai untuk harian. Penggantian "jetting" untuk main jet dan pilot jet menjadi suatu keharusan. Disini yang terkadang membuat sebagian orang putus asa. Karena motor menjadi boros, akibat tidak diperoleh keakuratan setingan karbu. Memang untuk setingan karbu yang benar adalang menggunakan alat guna mengukur AFR (Air Fuel Ratio) sehingga bisa dengan tepat menentukan perbandingan antara Udara dan Fuel/Bensin.

Namun untuk memudahkan acuan seting, ada yang memperoleh setingan yang pas pada ukuran mainjet 115 dan pilot jet 42 dengan putaran airscrew, satu seperempat setelah diputar mentok ke kanan. Tentunya kondisi motor masih dalam keadaan standar alias belum dioprek seperti polish dsb. Sehingga bila sudah mengalami perubahan, tentunya akan beda lagi setingan tersebut sesuai kebutuhan mesin.
Silakan bereksperimen demi memuaskan hasrat meng-oprek sang kalajengking

Bikin CB

“Bikin cb” maksudnyah apa? ..itu lho nge-tuning cb ..halah apa ya..bahasa nyang pas,wis pada intinya bikin mesin honda cb jadi kenceng lah .,lha gimana gak kwenceng lha rgr korek pada jaman kejayaanya dulu aja pernah di “habisin” ama cb nganjuk,sayangnyah pada jaman segitu gw masih smp,blum kenal ama bloging,jadi gak ada skrinsyut apalagi pablising kek gini :-D ..
Sementara itu
..
Berawal dari kenal di blog ini jugak , akirnya gw kesampean bisa maen2 ke bengkel bima speed nganjuk..lha ndilalah..(kebetulan;red) pas dengan rasa penasaran gw tentang cb nganjuk nyang gw ceritakan diatas
Pas gw kesana,,pas lg on the way , gw sempet nanya2,,maklum soale alamat yg gw dapet belum begitu jelas :-D tapi keknya kok mudah banget , hampir semua nyang gw tanya udah pada tau bengkelnya bro b’gox punggawa bima speed ..
Setelah masuk ke perempatan.. nyang agak lumayan jauh masuknya,, Akirnya nyampe juga di bengkel punyanya bro b’gox :-)
Pas sore2 itu juga akirnya gw bisa ketemu ama crew bima speed beserta bro joko dan tentunya juga bisa nyantai ngobrol bersama tuner dan dedengkot bima speed..mas b’gox(nick name) :-D (tengkiu mas bro semua for sharingnyah)
Pas gw kesana,,crew bima speed ternyata habis pulang dari sleman,,ikutan even dragbike sleman (8agustus09),.,gak cuma sekedar ikutan even dragbike,,,dari sleman ja-teng sono ternyata suxes menyabet jawara 4tak 200cc ,. Sambil santai ngobrol gw masuk ke bengkel nge-deketin motor drag ., warna rangka biru ., namanya motor drag ya trondol abiez ., sampe gak habis pikir gmana cara bawanya yak :-D
..
setelah agak lama di bengkel gw baru liat ., lha itu piala bejibun disitu darimana aja?ya banyak piala disitu akirnya cuma disebutken sebagian aja..ya cuman yang ke inget2 aja bro :-D
Dari beberapa motor drag bike disitu sesuai rasa penasaran gw akirnya gw tertarik ama cb 125 taun 1973 . . trondol abiz ,, dilabur cat deep blue Setelah itu gw minta info spek nya ., zaap nih dia spek engine nya
“si badai biru”CB125
SPEK PENGAPIAN
KOIL : SMASH 110
MAGNIT KIT : LIMBAH SINGAPURA
CDI : BRT
SPEK ENGINE : KRUK AS:MEGA PRO STROKE 68,mm BLOK KOP : HONDA TIGER
KLEP : in 31 ex 27
PISTON : SONIC SET 61 mm
NOKEN AS : GL PRO PLATINA(LIF T IN 8,5m EX 8,1mm ) KARBU :KEIHIN PWK 36
GIGI RASIO : I.13-36, II.17-32, III.20-28, IV.23-25, V.25-24 FINAL GEAR

Senin, 01 November 2010

PERATURAN DRAG BIKE



DRAG BIKE adalah kejuaraan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi yang dilakukan didalam sebuah lintasan pacu aspal yang tertutup yang terdiri dari dua buah jalur lurus sejajar dengan panjang yang sama.
I. LINTASAN UNTUK DRAG BIKE
  1. Lintasan terdiri dari dua buah jalur dengan lintasan pacu dari Garis Start sampai dengan Garis Finish sepanjang 201 meter dan panjang lintasan pengereman sepanjang 201 meter.
  2. Lebar lintasan pacu minimal 4 meter tiap jalur.
  3. Lintasan harus bebas dari halangan/hambatan, dengan kondisi jalur aspal yang datar dan rata.
  4. Lintasan pacu dan pengereman harus diberi pemisah jalur yang tidak menghalangi pandangan dengan ban atau karung dengan tinggi minimal 60 cm.
  5. Lintasan pacu dan pengereman yang berbatasan dengan penonton wajib dipisahkan dengan pagar pembatas yang tertutup rapat, Minimal 1,5 meter dari tepi jalur lintasan.
  6. Dibelakang garis start harus disediakan daerah untuk persiapan, line up dan start dengan minimal panjang 10 meter.
II. PESERTA
  1. Peserta wajib memiliki Kartu Izin Start untuk Kategori Balap Motor.
  2. Setiap peserta hanya diijinkan untuk mengikuti maksimal 3 kelas Utama.
  3. Setiap peserta diwajibkan memakai satu nomor start di setiap kelas yang diikuti.
  4. Setiap peserta hanya boleh mendaftar satu kali di kelas yang sama.
  5. Setiap peserta wajib mendaftar minimal satu kelas di Kelas Utama.
  6. Penggantian peserta sesudah scruttinering dilarang keras.
III. KELAS-KELAS UTAMA
Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Nasional Drag Bike adalah :
  1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up
  2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up
  3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up
  4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up.
Adapun kelas-kelas lainnya merupakan Kelas Pendukung. IV. BATAS KAPASITAS SILINDER
Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 250 cc
Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 130 cc
Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 135 cc s/d 155 cc
Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 125 cc
V. TATA CARA LOMBA
  1. Lomba dilaksanakan dalam 2 heat.
  2. Urutan start Heat kedua berdasarkan hasil dari Heat Pertama. Waktu terkecil pertama start dahulu, dilanjutkan urutan waktu terkecil kedua dan
    seterusnya.
  3. Pada saat peserta masuk ke area starting, peserta akan ditentukan panitia jalur mana yang akan dipergunakan peserta tersebut (jalur A atau B),
    dengan jalur yang berbeda setiap heat.
  4. Peserta wajib membawa kendaraannya dan hadir ditempat start sesuai dengan jadwal start untuk kelas tersebut.
  5. Peserta yang terlambat hadir 5 menit setelah peserta terakhir didalam kelas tersebut dianggap mengundurkan diri.
  6. Tidak diperbolehkan memperbaiki kendaraan di area starting.
  7. Tidak diperbolehkan memindahkan gigi dengan tangan.
  8. Kedua tangan harus memegang stang kendaraan dan tidak diperbolehkan mengangkat kaki, baik sebelah maupun kedua-duanya keatas jok.
  9. Peserta yang mencuri start langsung dikenakan sanksi Diskualifikasi.
  10. Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala.
  11. Perlombaan ini terdiri dari dua heat yang mengambil waktu tempuh tercepat dalam detik dan pecahannya (Best time).
  12. Pencatatan waktu dilakukan digaris Finish yang dilakukan dengan alat cetak dan didukung pencatatan biasa (alat cetak waktu bukan suatu keharusan).
  13. Hasil waktu tempuh peserta yang dikeluarkan oleh kamar hitung adalah mutlak dan tidak dapat diprotes/diganggu gugat.
  14. Jika terjadi nilai waktu yang sama, pemenang ditentukan dari catatan waktu yang terbaik di heat kedua.
  15. Bila masih sama, untuk menentukan pemenang dilihat dari kapasitas cc yang lebih kecil.
  16. Ada atau tidaknya suatu protes panitia berhak memerintahkan pembongkaran mesin kendaraan peserta. Sanksi : Diskualifikasi.
VI. PENGHENTIAN LOMBA DAN RESTART.
Jika lomba harus dihentikan, baik karena ada kecelakaan, cuaca yang tidak mengijinkan atau munculnya situasi yang membahayakan apabila lomba diteruskan, maka Pimpinan Perlombaan akan mengumumkannya di garis start. Batas waktu 30 menit setelah lomba dihentikan, diadakan pemantauan situasi bersama Dewan Juri.
Keputusan untuk menghentikan lomba (dengan alasan apapun), merupakan wewenang Pimpinan Perlombaan atau Dewan Juri. Apabila Pimpinan Perlombaan tidak di tempat, dapat dilakukan oleh Wakil Pimpinan Perlombaan.
Apabila lomba dihentikan ketika start baru diselesaikan 3 pembalap atau kurang maka :
  1. Lomba sebelum dihentikan dinyatakan batal.
  2. Semua Pembalap yang mengikuti lomba dapat melakukan restart.
  3. Jika lomba tidak mungkin dimulai kembali, maka lomba tersebut dianggap tidak dilaksanakan dan para Pembalap tidak mendapat point kejuaraan.
  4. Restart harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah penghentian lomba.
Apabila lomba dihentikan setelah start diselesaikan 3 pembalap atau lebih, tetapi di bawah 2/3 dari jumlah peserta yang terdaftar di kelas tersebut, maka :
  1. Bagian dari lomba sebelum dihentikan dinyatakan sah dan merupakan bagian dari lomba secara keseluruhan.
  2. Hasil bagian sebelum lomba dihentikan diambil /dihitung saat para pembalap menyelesaikan start secara penuh tanpa ada tanda Bendera Merah.
  3. Dengan demikian maka :
    1. Pembalap yang diperbolehkan melakukan restart, adalah mereka yang belum melakukan start di bagian lomba sebelum dihentikan.
    2. Pembalap diperbolehkan melakukan perbaikan pada motornya.
    3. Restart harus dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah lomba dihentikan.
    4. Apabila restart tidak mungkin dilaksanakan dan lomba dinyatakan selesai sampai saat dihentikan, maka point/nilai kejuaraan yang diberikan kepada para pemenang adalah setengah dari point kejuaraan yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap. Apabila 2/3 dari jumah lap yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap telah diselesaikan, maka :
      1. Lomba dinyatakan selesai.
      2. Posisi/Peringkat Pembalap ditentukan oleh hasil masing-masing Pembalap s/d saat dihentikan.
      3. Point/nilai kejuaraan diberikan secara penuh.
VII. POINT DAN HADIAH UNTUK SETIAP KELAS UTAMA :
POINT/ANGKA/NILAI KEJUARAAN.

  1. Point/angka diberikan kepada pemenang :
    1. Tiap Heat : pada lomba yang terdiri dari beberapa Heat.
    2. Peserta akan kehilangan seluruh point yang diraihnya apabila memanipulasi data nama asli sesuai kartu pengenal sah, umur, domisili, kategori maupun data lainnya. Dilarang keras memakai nama panggilan, alias maupun julukan.
    3. Tiap Putaran perlombaan dari suatu rangkaian seri kejuaraan.
  2. Point/angka yang diberikan kepada pemenang adalah :
  3. Pemenang ke 1 - 25 Pemenang ke 8 - 8
    Pemenang ke 2 - 20 Pemenang ke 9 - 7
    Pemenang ke 3 - 16 Pemenang ke 10 - 6
    Pemenang ke 4 - 13 Pemenang ke 11 - 5
    Pemenang ke 5 - 11 Pemenang ke 12 - 4
    Pemenang ke 6 - 10 Pemenang ke 13 - 3
    Pemenang ke 7 - 9 Pemenang ke 14 - 2
    Pemenang ke 15 - 1
  4. Hadiah :
    • Juara I Rp. 1.250.000,- + Piala
    • Juara II Rp. 1.000.000,- + Piala
    • Juara III Rp. 800.000,- + Piala
    • Juara IV Rp. 600.000,- + Piala
    • Juara V Rp. 400.000,- + Piala
  5. Hadiah uang tersebut dibagikan dengan ketentuan :
    1. Keseluruhan hadiah uang tersebut diatas dibagikan apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut sekurang-kurangnya 15 peserta.
    2. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut 12 peserta atau lebih tetapi kurang dari 15 peserta, hadiah uang hanya diberikan kepada
      Juara I, II, III. Sedangkan Juara IV dan V hanya menerima Piala saja.
    3. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut hanya 8 peserta atau lebih tetapi kurang dari 12 peserta, maka hadiah uangnya hanya diberikan kepada juara I, sedangkan Juara II – IV hanya menerima Piala saja.
VIII. BIAYA PENDAFTARAN
Biaya pendaftaran maksimal sebesar Rp 200.000,-
IX. SPESIKASI GERBANG START DAN LAMPU START
  1. Lampu berada ditengah lintasan berjarak 3-4 meter dari garis/gerbang start dengan ketinggian 2–2,5 meter dari permukaan lintasan.
  2. Garis start berupa 2 garis lurus sejajar melintang dilintasan dengan jarak 50 cm pada saat peserta melakukan start roda depan berada diantara 2 garis tersebut dalam keadaan diam/statis.
  3. Sensor jump start sejajar dengan garis luar (pasal 8.2)
  4. Start dilakukan pada saat lampu merah padam (apabila mengunakan lampu merah) atau pada saat lampu hijau menyala (apabila mengunakan
    system Chrismas Tree).
X. PERATURAN TENTANG TEKNIK MOTOR DRAG BIKE
Kendaraan yang diperbolehkan turut serta adalah semua sepeda motor yang diproduksi negara Asia, kecuali pada kelas Campuran.
Untuk semua kelas, ketentuan masalah teknik kendaraan yang boleh dirubah atau diganti adalah :
  1. Kapasitas mesin sesuai dengan kelasnya masing-masing.
  2. Pelek depan dan belakang diperbolehkan diganti dengan minimum 16 inci dan maksimum 19 inci dan merupakan pelek untuk sepeda motor.
  3. Ban bebas, baik slick maupun non slick. Akan tetapi harus mempunyai kedalaman minimal 2 mm dan merupakan ban untuk sepeda motor, dengan ukuran minimal 2.00.
  4. Ukuran-ukuran ban minimal 50/90 – 17 depan
  5. Ukuran-ukuran ban minimal 60/90 – 17 belakang
  6. Spatbord depan harus terpasang boleh dirubah/diganti.
  7. Rem depan dan belakang harus terpasang dan berfungsi sempurna.
  8. Rangka diperbolehkan dibor, dengan batasan minimal 10 cm dari sambungan rangka.
  9. Suspensi depan dan belakang boleh dirubah atau diganti, akan tetapi sistem suspensi depan harus merupakan jenis telescopic dengan hydroulic atau friction dumping dan tidak membahayakan peserta. Diperbolehkan memasang stabilisator.
  10. Suspensi depan mempunyai spasi gerak peredaman minimal 5 cm.
  11. Panjang atas sisa as suspensi depan tidak boleh menonjol lebih dari 5 cm di atas stang dan diberi tutup pengaman.
  12. Suspensi belakang boleh dirubah atau diganti dari suspensi ganda menjadi monoshock atau sebaliknya dari monoshock menjadi ganda.
  13. Tangki bahan bakar boleh dirubah atau diganti tetapi harus terpasang dengan kuat pada rangka dan bahan bakar tidak mudah tumpah, di mana pengganti tangki tidak boleh terbuat dari bahan plastik (tabung oli, jerigen dan lain-lain dilarang, kecuali bawaan dari pabrik) dan harus mempunyai katup/ kran pembuka dan penutup.
  14. Tangki bahan bakar tidak boleh merupakan bagian dari kerangka/frame kendaraan.
  15. Wajib memasang tombol cut off (pemutus arus) untuk mematikan mesin.
  16. Jok boleh dirubah atau diganti dan dirancang supaya pengendara aman dan nyaman duduk pada posisinya, harus terpasang kuat dengan ketebalan minimum 3 cm, serta harus mempunyai rangka tersendiri.
  17. Posisi pijakan kaki/footstep boleh dirubah atau diganti.
  18. Pipa knalpot boleh diganti, tetapi panjangnya ke belakang tidak melebihi ban belakang dan tidak mengenai pengendara, tangki bahan bakar atau ban.
  19. Ujung stang/handlebar harus tertutup karet, sedangkan ujung batang handle rem dan kopling harus bundar, tidak boleh lancip dan runcing.
  20. Diperbolehkan untuk melakukan modifikasi/perubahan untuk seluruh bagian dalam mesin dan perseneling (gear box).
  21. Stang stir (pengemudi )boleh dirubah pakai system stang jepit.
  22. Kedudukan tempat pijak (footstep) boleh dirubah/dipindahkan kedudukannya .
  23. Wajib membuat papan nomor untuk didepan motor boleh rata atau melengkung.
  24. Berat kendaraan + pembalap sesuai dengan kelas-nya:
    Berat Kering (Tanpa bahan bakar)
    1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 125 kg.
    2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 125 Kg.
    4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    Balast atau pemberat harus berupa lempengan timah yang terikat dengan sempurna pada rangka tengah motor
  25. Karburator bebas.
  26. System pengapian bebas
XI. LAIN-LAIN
  1. Apabila ada pasal yang membahas hal yang sama antara Peraturan Balap Motor dengan Peraturan Drag Bike maka yang digunakan adalah Peraturan
    Drag Bike.
  2. Apabila ada Peraturan yang belum tercakup di dalam Peraturan ini, semuanya mengacu kepada Peraturan Balap Motor, yaitu : Peraturan Dasar
    Olahraga Sepeda Motor Nasional berikut Lampiran-lampirannya.

DRAG BIKE : YAMAHA FINO TDR Kembali Pecahkan Rekor

Selasa, 9 Maret 2010
YAMAHA FINO TDR yang ditunggangin Eko Chodox, dragster Semarang kembali memecahkan rekor nasional 201 m dengan 7,568 detik, sekaligus mempertajam rekor sebelumnya di ajang TDR YSS Comet Drag Bike Seri ke-2, yang berlangsung di Stadion Maguwo Yogyakarta, Minggu lalu.
 
HASIL LENGKAP KEJUARAAN DRAG BIKE  TDR YSS COMET Seri ke-2 :          
 
KELAS 14 OMR SATRIA F 150 CC                        
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    39    DANANG UJM    YOGYAKARTA    UJM SUMBER URIP PUTRA    SATRIA FU    8,577
2    27    TAUFIK OMPONK    YOGYAKARTA    TECHNO DEVIL JURAGAN BAKO    SATRIA FU    8,803
3    170    BUDI JATMIKO    YOGYAKARTA    OJ ABEKURA GILA BALAP    SATRIA FU    8,828
4    5    Y. IRAWAN    YOGYAKARTA    PWR PUTU KERTO    SATRIA FU    8,830
5    87    ANTONIUS PETRUK    YOGYAKARTA    PTB TECHNO DEVIL B-PAZZ    SATRIA FU    8,841
                      
                      
KELAS 10 SPORT 2T TU S/D 140CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    29    DADANG HANDARU    YOGYAKARTA    TRIPLE R JAYAPURA    YAMAHA RX-Z    7,814
2    26    EKO CHODOK    SEMARANG    ALIFKA MTR    YAMAHA RX-Z    7,849
3    60    AGUNG UNYIL    SIDOARJO    HOKBUN MOTOR BELTIM    YAMAHA TOUCH    7,919
4    72    ADI S. TUYUL    PANDAAN    BJ BOYS    YAMAHA RX-Z    7,943
5    18    GALANG RIZKY    SURABAYA    BY BOYS    YAMAHA RX-Z    7,980
                      
                      
KELAS 7 BEBEK 4T TU S/D 130CC        
              
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    157    STEVANUS NAWIR    SEMARANG    PELI'S KAWAHARA RACING    YAMAHA JUPITER    8,750
2    26    EKO CHODOK    SEMARANG    ALIFKA MTR    YAMAHA JUPITER    8,789
3    72    ADI S. TUYUL    BANDUNG    CHINSAI DOT COM    YAMAHA JUPITER    8,814
4    180    ANDHI GANDOZ    SIDOARJO    JEPANK MOTOR    YAMAHA JUPITER    8,834
5    60    AGUNG UNYIL    PANDAAN    JEPANK AGP SHOLEH    YAMAHA JUPITER    8,901
                      
                      
KELAS 1 BEBEK 2T TU S/D 116CC     
                 
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    26    EKO CHODOK    SEMARANG    ALIFKA MTR    SUZUKI RG-SPORT    7,966
2    103    DANI GENJIK    BOYOLALI    GARMOS CEM K2T    YAMAHA F1-ZR    8,124
3    29    DADANG HANDARU    YOGYAKARTA    MIHAMA    YAMAHA F1-ZR    8,226
4    88    VP PUTRA MBOTED    YOGYAKARTA    CREAM PIE    YAMAHA F1-ZR    8,278
5    117    FRIGIED    BOYOLALI    GARMOS CEM K2T    YAMAHA F1-ZR    8,387
                      
                      
KELAS 4 BEBEK 4T TU S/D 105CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    177    RICKO BOCEL    KEDIRI    CRH GASS    YAMAHA VEGA    9,239
2    26    EKO CHODOK    SEMARANG    OJ FROGZ SPEED    YAMAHA JUPITER    9,338
3    60    AGUNG UNYIL    SURABAYA    KOLOR IJO WOR-WOR    YAMAHA JUPITER    9,342
4    72    ADI S. TUYUL    PANDAAN    KOLOR IJO WOR-WOR    YAMAHA JUPITER    9,420
5    86    DENY WEL-WEL    YOGYAKARTA    OJ GILA BALAP FROGZ SPEED    YAMAHA JUPITER    9,441
                      
                      
KELAS 12 SPORT 2T STD S/D 150CC (RANGKA STANDAR)                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    26    EKO CHODOK    SEMARANG    ALIFKA MTR    KAWASAKI NINJA    7,988
2    29    DADANG HANDARU    YOGYAKARTA    TRIPLE R JAYAPURA    KAWASAKI NINJA    8,237
3    33    AGUS KOCEL    YOGYAKARTA    CREAM PIE    KAWASAKI NINJA    8,239
4    147    UCIL    TEMANGGUNG    ALIFKA MTR    KAWASAKI NINJA    8,247
5    87    ANTONIUS PETRUK    YOGYAKARTA    ALIFKA MTR    KAWASAKI NINJA    8,273
                      
                      
KELAS 8 BEBEK 4T TU S/D 130CC (PEMULA)                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    263    SIGIT PD    YOGYAKARTA    IBLIZ GUNUNG    YAMAHA JUPITER    8,935
2    111    FERNANDO    MUNTILAN    OJ GILA BALAP C'PUR SPEED    YAMAHA JUPITER    8,988
3    61    BAGUS UCIL    MAGELANG    TMS    YAMAHA VEGA    9,001
4    80    RULLY HENDRA    YOGYAKARTA    POETRA MAHESA    YAMAHA CRYPTON    9,036
5    70    D'HENDI PLAST    PURBALINGGA    MUTIARA DELA    YAMAHA CRYPTON    9,337
                      
                      
KELAS 18 MATIC S/D 155CC  
                   
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    55    M. HAMBALI    JAKARTA    YSS RFT RIFTECH    YAMAHA MIO    9,481
2    46    NEFI NA    SEMARANG    SETAN BUDEG    YAMAHA MIO    10,397
3    64    ENDY    SEMARANG    SETAN BUDEG    YAMAHA MIO    10,463
                      
                      
KELAS 9 BEBEK 4T TU S/D 200CC  
                   
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    209    TONY MONTANA    JAKARTA    SMS FACTORY BERKAH NEW JAYA    SZUKI SHOGUN    8,298
2    27    TAUFIK OMPONK    YOGYAKARTA    TECHNO DEVIL JURAGAN BAKO    SATRIA FU    8,356
3    135    AMIR CERIA    JAKARTA    35 WORK SHOP JAKARTA    SUZUKI SHOGUN    8,438
4    87    ANTONIUS PETRUK    YOGYAKARTA    PTB TECHNO DEVIL B-PAZZ    SATRIA FU    8,453
5    157    STEVANIUS NAWIR    SEMARANG    YONGKEY BST TECH    YAMAHA JUPITER    8,484
                      
                      
KELAS 11 SPORT 2T TU S/D 155CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    26    EKO CHODOK    SEMARANG    MBRAMO    KAWASAKI NINJA    7,670
2    60    AGUNG UNTIL    SIDOARJO    HOKBUN MOTOR BELTIM    YAMAHA TOUCH    7,771
3    87    ANTONIUS PETRUK    YOGYAKARTA    ALIFKA MTR    KAWASAKI NINJA    7,826
4    169    ACHONK    JAKARTA    COMMCELL RACING INDRAMAYU    KAWASAKI NINJA    7,837
5    27    TAUUFIK OMPONK    YOGYAKARTA    ALIFKA MTR    KAWASAKI NINJA    7,855
                      
                      
KELAS 19 MATIC S/D 200CC  
                   
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    16    F. TUMI    SURABAYA    D2M-PELLS    YAMAHA NUOVO    8,326
2    169    ACHONK    JAKARTA    D2M-PELLS    YAMAHA NUOVO    8,426
3    157    STEVANUS NAWIR    SEMARANG    PELL'S KAWAHARA RACING    YAMAHA MIO    8,440
4    86    DENY WEL-WEL    YOGYAKARTA    OJ GALEK FAUZA    YAMAHA MIO    8,445
5    10    ADI PLENTIZ    TRENGGALEK    KATE2 CAPONK SPEED    YAMAHA MIO    8,459
                      
                        
KELAS 6 BEBEK 4T TU S/D 115CC (PEMULA)                        
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    300    IVO PRECIL    YOGYAKARTA    AYO ALE2 MBOTED    YAMAHA VEGA    9,167
2    186    RIAN ABENK    YOGYAKARTA    CHE'DUCKZ ABENK    YAMAHA JUPITER    9,380
3    11    WAWAN KAWUN    YOGYAKARTA    MKO TRAH YATIM    YAMAHA VEGA    9,468
4    30    ADILA ALIF    YOGYAKARTA    CREAM PIE    YAMAHA VEGA    9,605
5    12    BAREP    SLEMAN    MKO TRAH BUTHEG GASS POL    YAMAHA VEGA    9,692
                      
                      
KELAS 3 BEBEK 2T STANDART S/D 116CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    88    VP PUTRA MBOTED    YOGYAKARTA    CREAM PIE    YAMAHA F1-ZR    8,678
2    74    ARIP DEALL'Z    YOGYAKARTA    CREAM PIE    YAMAHA F1-ZR    8,807
3    163    DAVID KANCIL    KEDIRI    CRH GASS    YAMAHA F1-ZR    8,822
4    72    ADI S. TUYUL    PANDAAN    KOLOR IJO    YAMAHA F1-ZR    8,846
5    102    WAHYU    KLATEN    NN ONDE-ONDE    YAMAHA F1-ZR    9,105
                      
                      
KELAS 13 SPORT 4T TU S/D 200CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    86    DENY WEL-WEL    YOGYAKARTA    OJ GILA BALAP FROGZ SPEED    HONDA GL    8,120
2    26    EKO CHODOK    SEMARANG    OJ FROGZ SPEED    HONDA CB    8,197
3    82    TOMMY KANCIL    CARUBAN    D'MITZ SAKTI    HONDA CB    8,300
4    163    DAVID KANCIL    KEDIRI    SANTENIK BIMA    HONDA GL    8,303
5    27    TAUFIK OMPONK    YOGYAKARTA    POETRA MAHESA    HONDA MEGAPRO    8,405
                      
                      
KELAS 16 FFA 4T S/D 250CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    72    ADI S. TUYUL    PANDAAN    KOLOR IJO WOR-WOR    KTM    7,810
2    163    DAVID KANCIL    KEDIRI    AGP SHOLEH    YAMAHA YZ-F    8,043
3    2    SINYO MARCELL    MADIUN    KOLOR IJO     KTM    8,055
4    27    TAUFIK OMPONK    YOGYAKARTA    KOLOR IJO WOR-WOR    KTM    8,060
5    26    EKO CHODOK    SEMARANG    OJ SAKIT HATI LAGI    HONDA TIGER    8,174
                      
                      
KELAS 2 BEBEK 2T TU S/D 125CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    41    RIZKY UNYIL    MALANG    BOFS ANNDTHOK #12    SUZUKI SATRIA    7,992
2    103    DANI GENJIK    BOYOLALI    GARMOS CEM K2T    YAMAHA F1-ZR    8,128
3    87    ANTONIUS PETRUK    YOGYAKARTA    ALIFKA MTR    SUZUKI RG-SPORT    8,141
4    6    WAHYU MACRIM    YOGYAKARTA    SETIA BUDI SANJAYA    SUZUKI SATRIA    8,163
5    8    BOWO CHEETAH    YOGYAKARTA    SETIA BUDI SANJAYA    SUZUKI SATRIA    8,187
                      
                      
KELAS 5 BEBEK 4T TU S/D 115CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    177    RICKO BOCEL    KEDIRI    JEPANG YUDICELL    YAMAHA JUPITER    9,038
2    86    DENY WEL-WEL    YOGYAKARTA    OJ GILA BALAP FROGZ SPEED    YAMAHA JUPITER    9,087
3    60    AGUNG UNYIL    PASURUAN    JEPANK ZR    YAMAHA JUPITER    9,144
4    39    DANANG SINOGO    YOGYAKARTA    SINOGO BUAH RAYA    HONDA C-86    9,181
5    74    ARIP DEALL'Z    YOGYAKARTA    OJ GILA GANG BANG    YAMAHA JUPITER    9,191
                      
                      
KELAS 17 FFA 2T S/D 250CC                      
                      
POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    8    BOWO CHEETAH    YOGYAKARTA    SABATI SANJAYA    YAMAHA YZ-250    7,426
2    26    EKO CHODOK    SEMARANG    MBRAMO    KAWASAKI NINJA    7,603
3    27    TAUFIK OMPONK    YOGYAKARTA    SABATI SANJAYA    YAMAHA YZ-250    7,687
4    39    DANANG ABENK    YOGYAKARTA    CHE'DUKZ ABENK ERDEVE    YAMAHA YZ-250    7,788
5    103    DANI GENJIK    BOYOLALI    GARMOS CEM K2T    YAMAHA RX-Z    7,818
                      
                      
KELAS 15 MATIC S/D 350CC                      
                        

POS    #    NAMA    KOTA    TEAM    KENDARAAN    TIME
1    135    AMIR CERIA    JAKARTA    35 WORK SHOP JAKARTA    YAMAHA MIO    8,325
2    177    RICKO BOCEL    SURABAYA    PELL'S KAWAHARA RACING    YAMAHA MIO    8,381
3    157    STEVANUS NAWIR    SEMARANG    PELL'S KAWAHARA RACING    YAMAHA MIO    8,438
4    26    EKO CHODOK    SEMARANG    PELL'S KAWAHARA RACING    YAMAHA MIO    8,486
5    87    ANTONIUS PETRUK    YOGYAKARTA    JAYA MANDIRI    YAMAHA MIO    8,621

mio mania

3884dragbike-kemayoran-yudi.jpgBukan cuma ramai di road race, skubek juga heboh di arena karapan motor alias drag bike. Motor matik itu punya sejuta dukungan jadi kelas favorit. Teknik handling mudah, teknologi tersedia dan motor juga murah didapat. Itu membuat catatan waktu mudah terpangkas. Kalau dua tahun lalu, matik hanya main kisaran 9 detik pada lintasan 201 meter. Kini makin tajam, 7 detik.

Di TDR YSS Comet Drag Bike Championship 2010 (TYCDC), yang digelar di Kemayoran, Sabtu-Minggu, 30-31 Januari 2010, dominasi matik sangat menggila. Mereka mengisi 120 starter dari jumlah total 480-an lebih.3885dragbike-kemayoran(eko)-yud.jpg

Eko Chodox, juara kelas 350 cc tembus 7,721 detik. Itu melampaui torehan waktu Agung Unyil yang juara FFA 2-tak 250 cc yang selama ini jadi kelas idola. "Aspal memang jelek. Bergelombang. Mengganggu sekali. Itu faktor motor 2-tak susah kencang," terang Haji Oni, sesepuh drag Jakarta.

Buruknya aspal lintasan, tenaga sering hilang. Motor sering goyang. Peak power gak pernah linier atau rata. Tenaga terpengaruh guncangan roda. "Kalau aspal lebih bagus, Mio punya kita bisa lebih kencang," terang Teddy Hartono, boss Mitra2000 yang sekaligus jadi sponsor utama event garapan Trendypromo Mandira (TM) itu.

Apapun, faktanya memang matik makin jadi primadona. Primadona di harian dan juga balap. Rantai bisnisnya memang begitu. “Jika penjualan untuk harian tinggi, pasti akan diikuti turunannya. Misalnya, bisnis variasi sampai balapnya. Itu lah matik saat ini,” terang Helmy Sungkar, pemilik TM.

3886dragbike-kemayoran(pells)-y.jpgPeserta bukan hanya dari Jakarta. Pembalap Jawa Tengah dan Jawa Timur juga ikut menyerbu. "Motornya mudah didapat. Mau riset sekarang juga banyak part yang mendukung. Apalagi di Thailand sudah ramai. Patokannya makin mudah," analisis Yongi Setiadi, tokoh drag asal Jawa Barat.

Secara teknik balap, adu lempeng matik juga relatif mudah. Gak usah sampai pikun mikirin pindah gigi. Atau mengatur reduksi rasio agar bisa pas ketemu tenaga puncak pada 201 meter.

"Cukup pandai mengurut rpm, dicari tenaga maksimal sejak putaran awal. Selanjutnya tinggal betot," kiat Eko Chodox yang juara tadi.

Menurut joki langganan juara itu, geber matik tidak seperti drag 2-tak. "Bukan spontan dibuka kayak biasa. Memang, kalau didenger suaranya, kayak kurang sangar. Beda kalau dibuka langsung yang seolah-olah langsung mengeluarkan tenaga. Tapi, sebenarnya malah memangkas waktu. Bisa slip, atau muntahnya tenaga tidak pas. Motor malah jadi turun di putaran tengah," pasti Eko.

Sementara untuk riset, mekanik daerah yang berbekal otak dan kreativitas juga mulai menandingi teknologi pesat yang masuk ke Indonesia. "Saya kira untuk meraih 7 detik bersih terbuka peluangnya," terang Arif Sigit Wibowo, mekanik dari Pell's Racing, Solo.

Menurut Pele - sapaan akrab Arif Sigit - pesatnya teknologi Thailand bisa jadi patokan. "Berbagai part dan teknologi bisa jadi rujukan. Ditambah dengan kreasi mekanik, skubek akan terus berkembang di arena drag," tambahnya.

Menurut Pele - sapaan akrab Arif Sigit - pesatnya teknologi Thailand bisa jadi patokan. "Berbagai part dan teknologi bisa jadi rujukan. Ditambah dengan kreasi mekanik, skubek akan terus berkembang di arena drag," tambahnya.